Tetapi sebelum saya membagikannya pada Anda, terlebih dahulu saya ingin Anda mengingat-ingat.
Apa reaksi dan perasaan Anda, saat Anda mendapat pujian atau komentar positif dari teman, boss atau orang yang baru Anda kenal?
Apakah Anda merasa sudah layak dan
sepantasnya menerima pujian tersebut, dan membalas orang yang memuji
Anda dengan katakan “Terima kasih untuk pujiannya” atau malahan Anda
merasa kikuk, sungkan, serba salah dan tidak pantas mendapat pujian
tersebut? Dan kemudian Anda berusaha untuk merendah dan mengalihkan
pujian tersebut dengan mengatakan “ahhh…biasa sajalah” atau “ahhh, itu
kan bukan ide saya, tapi berkat idenya si Anu” dan bahkan biasanya
malahan Anda memuji orang itu balik….hehehe
Jika itu yang Anda rasakan dan katakan….. ya betul itu gue bangeeet!! Jangan kuatir Anda tidak sendirian dalam hal ini.
Sejak masih kecil, kita telah diajarkan
oleh orangtua kita untuk bersikap rendah hati, dan tidak menyombongkan
diri dengan pamer prestasi, kekayaan ataupun kesuksesan yang telah kita
raih. Apalagi, kita terlahir sebagai orang Asia, dimana kesederhanaan
dan kerendahan hati adalah suatu hal yang umum dan dituntut oleh
lingkungan sekitar kita.
Hal lainnya, kita biasanya juga
diajarkan oleh orangtua kita untuk membawa atau memberi sesuatu ketika
berkunjung ke rumah orang lain. Terlebih lagi ada sebuah nasehat umum
yang mengatakan “lebih baik memberi, daripada menerima” atau lebih baik
dan mulia tangan diatas daripada dibawah”
Memang tidak ada yang salah dengan
tradisi dan nasehat tersebut, tetapi masalahnya timbul ketika tradisi
tersebut membuat kebanyakan orang pada umumnya jadi memiliki perasaan
bahwa memberi itu posisinya lebih tinggi, lebih mulia dan lebih
terhormat daripada menerima, sehingga tanpa disadari perasaan itu,
membuat mereka juga merasa sedikit tidak nyaman apabila menerima sesuatu
dari orang lain, sekalipun itu hanya berupa menerima pujian.
Sebenarnya inilah alasan utamanya, kebanyakan orang sulit untuk mendapatkan apa yang diinginkan dalam hidup mereka, karena mereka
kurang diajarkan atau belajar untuk merasa layak dan sepantasnya ketika
menerima sesuatu (belajarlah menjadi seorang penerima yang baik).
Mungkin sebagian dari anda sedikit
bingung dengan kalimat saya diatas, baiklah maksud saya begini,
sebenarnya disaat Anda merasa tidak layak untuk menerima sesuatu
walaupun itu hanya berupa pujian, sebenarnya anda secara tidak langsung
tidak saja kurang bersyukur, kurang menghargai diri sendiri, tetapi juga
sedang menolak untuk menerima kebaikan orang lain, dan Anda juga
menghambat orang lain untuk merasakan betapa menyenangkannya perbuatan
memberi itu, walaupun hanya memberi pujian. Karena menerima
dengan ikhlas dan penuh syukur itu selain melegakan dan menyenangkan
Anda sebagai penerima, tentunya juga menyenangkan si pemberi.
Logikanya begini, apakah si
pemberi itu bisa merasakan kebahagiaan dari perbuatan memberinya,
apabila tidak ada orang yang mau menerima kebaikannya? Atau
kebalikannya juga demikian, tidak akan ada kebahagiaan sebagai penerima
jika tidak ada yang memberi. So, sebenarnya mana yang lebih baik? Mana
yang lebih mulia? Si pemberi? Atau si penerima yang telah memberikan
kesempatan si pemberi untuk berbuat baik?….hehehe…bingung bingung deh….
Intinya, prinsip hidup ini sebenarnya
adalah keseimbangan, tidak ada yang posisinya lebih baik, lebih tinggi
atau lebih mulia, kita tidak bisa hanya maunya selalu menerima saja dari
orang lain, atau melulu memberi dan memberi saja kepada orang lain.
Si pemberi punya andil dan peranan
sebagai pemberi, dimana tidak akan ada peranan si pemberi jika tidak ada
andil dan peranan si penerima, demikian pula sebaliknya.
Jadi Rahasia jika Anda ingin
menarik lebih banyak lagi kekayaan, kesuksesan dan kebahagiaan dalam
hidup ini, adalah dengan belajar untuk memberi dan menerima dengan
tulus, ikhlas dan syukur secara seimbang.
Nah kali ini saya ingin bagikan 3 tips
latihan sederhana, untuk membuat keseimbangan dan menarik lebih banyak
lagi kekayaan, kesuksesan dan kebahagiaan dalam hidup Anda :
1. Belajar untuk merasa layak dan pantas menerima pujian.
Mulai sekarang jika teman Anda, boss
Anda, orang yang baru Anda kenal, atau siapapun itu, memberikan Anda
pujian atau komentar positif. Jangan pernah merasa tidak layak atau
merendah dengan mengatakan “ahhh…biasa sajalah” atau “ahhh, itu kan
bukan ide saya, tapi berkat idenya si Anu”.
Tetapi terimalah pujian tersebut, karena
memang sudah layak dan sepantasnyalah Anda mendapat pujian tersebut dan
cukup katakan saja “Terima kasih”…….(sambil tersenyum dan naikkan dada
serta dagu Anda sedikit…dan tidak usah balas memuji….hehe).
Mungkin pertama tama Anda akan merasa sedikit aneh dan tidak terbiasa, tapi lakukan saja, dan lama lama perasaan bersyukur dan berkelimpahan akan timbul serta Anda rasakan dalam diri Anda.
2. Belajar untuk rayakan, syukuri dan hitung berkat Anda.
Bergembiralah saat Anda menerima atau
mendapat apapun juga, baik kecil maupun besar. Contohnya : Setiap kali
saya menemukan uang kecil, walau hanya Rp. 500 atau bahkan Rp.100 di
jalanan atau di lantai, saya akan selalu pungut, sambil ucapkan dalam
hati “Asyiikkk…saya memang magnet uang, saya jadi lebih kaya Rp. 100….
terima kasih… terima kasih… terima kasih”, kemudian ya saya kantongi
uang tersebut…hehehe. Dulu sewaktu saya bekerja di US, hampir setiap
hari dan dimana mana, saya bisa menemukan uang receh 1 cent yang dibuang
atau terjatuh (kebanyakan sih dibuang atau ditinggal begitu saja di
meja kasir, sehingga berjatuhan di bawah meja), dan uang uang 1 cent itu
saya kumpulkan, ketika sudah ada 10 keping saya tukarkan dengan 1 dime
(10 cent), Quarter (25 cent) dan kemudian menjadi 1 dollar (100cent),
dari 1 dollar, terus saya kumpulkan, akhirnya jadi lembaran $5 atau $10,
dan akhirnya tanpa terasa lembaran $5 dan $10 itu berkumpul jadi satu
menjadi lembaran $100 Wow….. Keberlimpahan itu ada dimana mana,
belajarlah untuk mengenali dan menghargainya mulai dari hal hal yang
kecil seperti pujian atau uang receh yang Anda temukan dan pungut dari
jalanan.
Rayakan
dan syukuri setiap keberuntungan atau setiap Anda menerima sesuatu,
sekecil apapun itu dan setiap malam sebelum Anda tidur, hitunglah
berkat berkat yang telah Anda terima dalam 1 hari yang telah anda lalui,
sekecil apapun itu.
3. Belajar untuk menghargai & menghadiahi diri Anda sendiri
Hidup ini isinya bukan hanya kerja,
kerja, kerja dan kerja saja, tanpa ada waktu untuk santai dan bermain.
Tiap kali Anda merasa jenuh, capek, bosan, pikiran tumpul, ambilah waktu
untuk beristirahat sejenak, tidur siang atau berlibur refreshing. Atau
pergilah makan enak bersama istri atau teman baik Anda di tempat yang
sedikit mewah. Atau belilah sesuatu kesenangan atau hobby Anda.
Saat
Anda belajar untuk menghargai dan menghadiahi diri Anda sendiri, maka
perasaan diri Anda akan jauh lebih enak, dan tanpa Anda sadari Anda
sedang mengirimkan vibrasi atau energi keberlimpahan pada sekitar Anda,
dan dengan hukum sebab – akibat, tentunya Anda akan menarik dan menerima
lebih banyak lagi rasa bersyukur dan berkelimpahan, akibatnya Anda akan
dapat melihat dan menerima lebih banyak kesempatan, kemudahan dan
rejeki yang berlimpah.
Praktekkan 3 tips latihan diatas,
paling tidak minimal seminggu ke depan, jadikan sebagai RICHual dan
kebiasaan yang baru, kemudian lihat serta rasakan hasil perubahan apa
yang akan terjadi dalam hidup Anda.
Pengaktifkan perasaan dan energi
berkelimpahan Anda telah dilakukan, dimana perasaan dan energi
berkelimpahan dalam diri Anda itu akan menarik keberlimpahan
keberlimpahan lain dalam bentuk kesuksesan, kekayaan materi, kebahagiaan
dan hal hal positif lainnya ke dalam hidup Anda, dan tentunya juga
hotdeal PropertyCashMachine akan datang atau dengan lebih mudah Anda
temukan…hehehe.
“Sukses adalah hasil dari praktek yang dilakukan dengan disertai perasaan syukur dan berkelimpahan secara terus menerus!”
Salam Sukses Berkelimpahan,
Joe Hartanto
Join our new PCM E-Learning
And
“Tempatnya belajar cara cerdas membangun kekayaan melalui properti TANPA MODAL”
